Kamis, 10 Februari 2011

Dasar-Dasar Ventilasi

Proses Ventilasi

Ventilasi adalah pergerakan udara atau gas dari satu tempat ke tempat yang lainnya. Lebih spesifik lagi Pulmonary Ventilation adalah pergerakan udara ke dalam paru-paru dan dari dalam paru-paru. Ventilasi sangat dibutuhkan pada saat kita menginginkan terjadinya Respirasi.

Respirasi sendiri adalah pertukaran gas yang terjadi didalam tubuh (terutama pertukaran Oksigen (O2) dan Karbondioksida (CO2)). Pertukaran gas ini terjadi di paru-paru, di jaringan dan kemudian keseluruh tubuh.. Respirasi itu sendiri dibagi menjadi 2 (dua) bagian Internal Respiration dan External Respiration. Ketika udara masuk ke dalam paru-paru terjadilah oksigenisasi darah (terjadi difusi antara darah dan udara yang masuk ke dalam paru-paru), CO2 dilepas dan O2 diikat oleh darah inilah yang disebut dengan External Respiration. Ketika darah yang sudah teroksigenisasi tersebut meninggalkan paru-paru, kemudian darah tersebut menuju ke jantung dan keseluruh tubuh. Proses dilanjutkan dengan cara darah beroksigenisasi mentransfer oksigen ke jaringan kemudian darahpun akan menyerap CO2 dari jaringan tersebut, proses ini disebut dengan Internal Respiration.

Ventilasi sendiri terjadi secara spontan atau terjadi secara mekanis (dibantu oleh alat). Ventilasi mekanik menjadi sangat penting ketika pasien tidak dapat bernapas secara spontan atau terjadi absen pada napas (Apnea). Hal ini disebabkan oleh banyak akibat, contohnya : Keracunan CO2, Cardiac Arrest, Cidera Kepala (Otak), Kelumpuhan pada otot napas dikarenakan Guillain-Barré syndrome, efek dari obat anastesi, ARDS, dll. Ventilasi secara mekanik bisa berlangsung dalam hitungan menit bahkan sampai bertahun-tahun.




Ketika ventilasi mekanik terjadi, alat bantu napas (Ventilator) dapat bekerja sebagai membantu napas atau mengkontrol seluruh napas dari pasien tersebut (Ventilator dapat berlaku sebagai Assit dan Control, A/C). Assit Ventilator terjadi ketika pasien mencoba untuk bernapas sendiri dan alat bantu (Ventilator) hanya menolong/membantu napas pasien. Pada umumnya ventilator yang digunakan di mesin anestesi berjenis Control Ventilator. Ventilator sendiri ada yang berjenis Assit dan atau Control secara bersamaan. Sama seperti Spontaneous Ventilation, Ventilasi mekanis bekerja berdasarkan perbedaan tekanan pada ventilator dan paru-paru.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar